Senin, 16 Juni 2014

Minim Keamanan dan Jarang Dicek Juni, Dua Tower BTS di Sambutan Kecurian

Kamis, 12 Juni 2014

Minim Keamanan dan Jarang Dicek

Juni, Dua Tower BTS di Sambutan Kecurian

SAMARINDA. Kasus pencurian yang terjadi di Tower Base Transceiver Station (BTS) milik perusahaan telekomunikasi di kawasan Sambutan, diyakini polisi akibat mininya pengamanan dan juga jarang sekali dikontrol.
Dari pengembangan penyelidikan yang dilakukan polisi dalam kasus pencurian komponen perangkat BTS di Jalan Sultan Sulaiman, Pelita V RT 29, Sambutan.
Dalam pemeriksaan, perwakilan perusahaan telekomunikasi Riedza Finanda (33), warga Jalan AW Syahranie, RT 22, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, menyatakan tidak tahu kapan pencuri menjarah tower BTS yang letaknya cukup jauh dari pemukiman warga.
"Semestinya ada pengamanan khusus yang digunakan oleh setiap perusahaan telekomunikasi, untuk mengantisipasi pencurian. Salah satunya dengan memasang Close Circuit Television(CCTV)," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto kepada Sapos kemarin.
Penambahan penjaga keamanan juga sangat dibutuhkan, karena minimnya orang yang menjaga tower BTS itu membuat pengawasan tak berjalan dengan maksimal.
"Banyak penjaga yang datang hanya pada jam tertentu. Akibatnya kekosongan waktu tersebut dimanfaatkan pencuri untuk megambil barang yang memiliki nilai jual tinggi, di tower BTS," ucap Yuniar.
Dari awal Juni 2014, hingga Kamis (9/6) lalu, Polsek Ilir sudah menerima dua laporan kasus pencurian di tower BTS di wilayah Sambutan.
"Yang pertama dilaporkan Sabtu (1/6) lalu. Perusahaan telekomunikasi yang menjadi korban juga sama. Namun untuk lokasi tower dan jumlah kerugiannya berbeda," ujar Yuniar.
Dalam pengembangan penyelidikan kasus tersebut, Yuniar menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak Polresta Samarinda.
"Kami belum tahu apakah pencuri yang mengambil komponen perangkat BTS itu merupakan pelaku baru atau yang sudah ditangkap jajaran Satreskrim Polresta Samarinda. Kami harus melakukan koordinasi terlebih dulu," pungkas Yuniar mengakhiri.(oke/rin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar