Sabtu, 25 Februari 2012

Berapa Biaya untuk Bangun Open BTS?

JAKARTA - Jika Teknologi Base Transceiver Station (BTS), digunakan oleh para operator untuk jaringan selular, ternyata bisa dibuat sendiri dan yang pasti dengan biaya yang jauh lebih murah. BTS yang dimaksud ini menggunakan software open source, atau kerap disebut sebagai Open BTS.

Diungkapkan Onno W Purbo, untuk membangun Open BTS ini semua softwarenya memang gratis dan sudah termasuk software untuk membuat sentral telepon karena merupakan software open source. Meskipun dari software gratis, tidak begitu halnya dengan hardware yang dibutuhkan, yaitu laptop atau komputer dan alat yang namanya USRP (Universal Software Radio Peripheral).

"Fungsi USRP itu ada diprogram untuk mengeluarkan sinyal radio dan bukan hanya untuk Open BTS sajam programnya juga bisa dimasukkan jadi pemancar TV digital, pemancar FM, tergantung programnya akan dibuat jadi apa," jelas Onno pada okezone, di Hotel InterContinental, Selasa (14/2/2012).

Diluar harga laptop atau pun komputer, sebenarnya rangkaian USRP itu dikatakan Onno sudah tersedia di internet jika ingin bikin sendiri. Untuk harga USRP ini, sekira Rp 15 hingga Rp 20 juta dan itu biasanya sudah termasuk ongkos kirim.

Hanya menurut Onno, sinyalnya belum terlalu besar mengingat powernya hanya sekira 100 miliwatt dan bisa untuk satu ruangan. Jika ingin memperluas jaringan diperlukan implifier dan juga duplexer.

"Jadi kalau versi komersialnya bisa dibeli di Amerika, sekira USD120 jutaan, powernya sekira 10 watt dan itu udah satu paket," ujar Onno.

Untuk perbandingan, BTS milik operator jauh lebih tinggi dibandingkan uang yang harus dirogoh untuk membangun Open BTS. BTS milik operator membutuhkan biaya antara Rp1 hingga 3 miliar.

"Jika dibandingkan dengan yang versi komersil jadi lebih irit. Sehingga logikanya kalau kita memakai Open BTS maka investasi lebih murah," tandasnya. (tyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar