Sabtu, 25 Februari 2012

Warga Protes Pembangunan Tower Seluler

KOTA (RP) - Puluhan warga Jalan Suka Karya, Gang Sadar, RT 04/ RW 03, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan berkumpul di depan salah satu rumah warga, tempat dilakukannya pembangunan tower salah satu perusahaan telepon seluler, Kamis (23/2) pagi. Mereka protes dan menolak dilaksanakannya pembangunan tower itu karena takut akan dampak kesehatan yang ditimbulkan.

‘’Kami tak mau dalam dua sampai lima tahun ke depan keluarga kami mengidap penyakit akibat radiasi tower itu,’’ jelas Sekretaris RT 04, Jhoni Hendra, mewakili warga.

Dijelaskannya, sejak tahun 2010, warga sudah menolak keberadaan tower itu di sana. Namun entah mengapa tahun 2012 ini pembangunan tiba-tiba bisa terlaksana. ‘’Sejak tahun 2010 warga sudah menolak. Entah apa yang dibuat mereka, tiba-tiba sekarang sudah dibangun lagi,’’ keluhnya.

Penolakan serupa juga disampaikan, Syamsini (67), salah satu warga yang bertempat tinggal di depan lokasi pembangunan. ‘’Kami dari awal tidak setuju. Ada diberinya amplop isinya uang Rp300 ribu, katanya uang assalamualaikum, kami tidak mau. Anak saya yang terima bilang sumbangkan saja ke masjid,’’ jelasnya.

Penolakan ini disampaikan Syamsini karena ia takut akibat dari pembangunan tower itu.’’Takut, resikonya besar. Kami bisa tersambat petir dan kena radiasi,’’ lanjutnya.

Sementara itu, Syahrul, pemilik tanah tempat tower itu dibangun membantah bahwa masyarakat menolak pembangunan ini. ’’Ada 14 orang yang setuju dan menandatangani persetujuan. Mereka semua berada di dalam radius tower sejauh 40 meter,’’ jelas Syahrul sambil menunjukkan surat persetujuan warga yang dilampiri oleh Kartu Tanda Penduduk mereka yang menyetujui.

Dikatakan pemilik tanah ini, semua izin sudah keluar terkait pembangunan tower ini. ‘’Mulai dari RT, RW, Lurah sampai Camat. IMB (Izin Mendirikan Bangunan, red) juga ada,’’ katanya.

Menyikapi warga yang protes atas pembangunan ini, Syahrul mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak senang atas pembangunan tower ini.’’Saya tidak tahu juga kenapa mereka menolak. Mereka juga berada di luar radius,’’ tambahnya.

Sementara itu, saat ditanyakan mengenai uang Rp300 ribu yang dibagikan kepada warga sebagai uang ‘assalamualaikum’, Syahrul menjawab bahwa uang itu memang ada. ’’Itu sebagai tanda terima kasih kepada warga,’’ ujarnya.(ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar