Senin, 16 Juni 2014

DUA TOWER PERBATASAN ‘KRING’ JUNI 2014



No Image
SAMARINDA – Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) terus memacu pembangunan untuk membuka keterisoliran daerah. Kabupaten termuda di Kaltim ini menargetkan dua menara telekomunikasi bantuan Pemprov 'kring' Juni 2014.
“Sesuai kesepakatan, Pemkab menyiapkan tower yang pembangunannya dibantu Pemprov di Desa Tiong Ohang dan Desa Long Apari, dan genset beserta bahan bakar. Sedangkan Telkomsel selaku penyedia jasa telekomunikasi memanfaatkan dan melatih tenaga operatornya. Prinsipnya membangun perbatasan tidak bisa bicara untung dan rugi karena keberadaannya dibutuhkan,” kata Sekkab Mahulu Yohanes Avus ditemui usai rapat pembahasan draf kerjasama pemanfaatan tower antara Pemkab Mahulu dengan Telkomsel di Samarinda, Rabu (5/3).
Bila perlu, sambung dia, keinginan menerapkan sistem sewa pada pemanfaatan tower tersebut dibatalkan. Kerjasamannya hanya sebatas pemanfaatan. Yakni pemda membangun tower sedang telkomsel selaku operatornya.
Menurutnya, ketersediaan akses telekomunikasi menjadi kebutuhan penting masyarakat perbatasan setelah makan dan pakaian. Karena itu, pihaknya tidak ingin masyarakat terus menunggu untuk memanfaatkan telepon genggam yang dibeli seiring terbangunnya dua tower perbatasan tersebut.
“Masyarakat tidak mau tau. Ketika melihat bangunan tower menjulang, mereka pikir sudah bisa berkomunikasi. Banyak yang sudah beli HP protes karena hingga saat ini tidak bisa kring,” keluhnya.
Yahanes berharap pertemuan ini menghasilkan solusi kerjasama yang menguntungkan semua pihak. Utamanya masyarakat yang mengidamkan dapat terhubung akses telekomunikasi untuk membuka keterisoliran TIK di beranda negara tersebut.
Secara bertahap, Yohanes berharap seluruh wilayah Mahulu yang masih belum terhubung jaringan telekomunikasi di fasilitasi pembangunan tower. Baik melalui bantuan keuangan dari Pemprov, maupun menggunakan anggaran Pemkab Mahulu.
“Tinggal dikoordinasikan teknisnya. Kalau perlu survey lapangan untuk menetapkan titik koordinat yangideal untuk pembangunan tower. 2015 kita anggarkan sama-sama pembangunannya, sehingga bisa memenuhi semua wilayah di Mahulu,” harapnya
Sependapat dengan itu, Kepala Diskominfo Kaltim melalui Kabid Dokinfo Hendro Prasteyo mengatakan percepatan operasional dua tower, yang dibangun Pemkab Kubar melalui bantuan keuangan Pemprov tahun anggaran 2012 dan TNI melalui pola swakelola tahun anggaran 2013, mesti dilakukan agar keberadaannya dirasakan masyarakat.
“Kenapa hingga saat ini belum kring? Ini karena terjadi pelimpahan kewenangan yang tadinya untuk Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Setelah pemekaran wilayah menjadi kewenangan Kabupaten Mahulu. Padahal target awal 2013 sudah kring bersamaan dengan tower perbatasan yang dibangun di Malinau dan Nunukan,” sebut Hendro didampingi Kasi Telekomunikasi Sri Rezeki.
Yang jelas, Gubernur Kaltim punya komitmen kuat membangun kawasan perbatasan sebagai beranda depan negara. Salah satunya menargetkan pelaksanaan RPJMD Kaltim 2014 – 2018 mampu mewujudkan Kaltim bebas blank spot pada 2018.
“Kita ingin tidak ada diskriminasi dalam pembangunan. Tidak terkecuali diskriminasi komunikasi antara masyarakat perkotaan dengan pedalaman dan kawasan perbatasan,” yakinnya.
Seperti diketahui, rapat itu dilaksanakan untuk menyamakan persepsi tentang kerjasama pemanfaatan tower. Hadir Asisten II Sekkab Mahulu Toni Imang, Kadishubpar Alfred dan Sekretrais Kadishubpar Florensius Darin.Dari Telkomsel diwakili Manager Network Service Telkomsel Samarinda Era D Jamanik.(arf-gus/diskominfo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar