Kamis, 27 September 2012

Langkah Praktis Melakukan Akuisisi Lahan (SITAC)


Langkah praktis melakukan akuisisi lahan (Site Location)

September 16, 2010
by yudhi trisnanta

Mekanisme akuisisi lahan (site aqcuisition) untuk pembangunan tower telekomunikasi/BTS sebenarnya sederhana, akan tetapi bila tidak dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat, maka pekerjaan ini terkadang menjadi lama dan  memakan biaya. Untuk itu saya akan menyajikan langkah praktis / alur kerja yang efektif, sebagai berikut :
1. Ukuran lahan, batas-batas serta bentuk lahan yang diakuisisi

Pengukuran Lahan
  • Ukur lahan secara tepat dan buat tanda patok
  • Buat layout sketsa batas lahan berdasarkan kondisi real
2. Negosiasi harga (sewa/beli)

Negosiasi Harga Sewa/Beli
  • Buat Berita Acara Negosiasi dan Berita acara Kesepakatan untuk hasil negosiasi
3. Identifikasi dokumen akuisisi
  • Dokumen subyek (berkaitan dengan pemilik lahan ; KTP, KK, Akta nikah dsb)
  • Dokumen obyek (berkaitan dengan lahan ; sertifikat, AJB, Rincik, SPPT PBB, dsb)
4. Sosialisai (community permit/Ijin warga)
5. Koordinasi dengan dinas perijinan di pemerintah daerah setempat untuk :
  • Mengetahui jenis perijinan yang disyaratkan untuk pembangunan tower
  • Mengetahui prosedur pengajuan perijinan
6. Lakukan Soil Test

Pelaksanaan Soil Test
7. Selesaikan dan lengkapi dokumen akuisisi
8. Mendaftar di dinas perijinan untuk Ijin Mendirikan Bangunan dan perijinan lain
9. Kini Anda menjadi pahlawan pemersatu Nusantara dengan telekomunikasi
Sukses untuk Anda

Tak Perpanjang Izin, Puluhan Tower BTS di Minsel Bakal Disegel


Tak Perpanjang Izin, Puluhan Tower BTS di Minsel Bakal Disegel

David Masengi   |   5 September 2012 – 14:22 WITA
AMURANG, (manadotoday.com) – Sebanyak 25 tower yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) akan disegel oleh Pemkab Minsel dalam waktu dekat. Penyegelan terhadap puluhan Tower BTS ini, menyusul belum dilakukannya perpanjangan Izin tower oleh beberapa perusahaan sebagai pemilik tower.
“Ya, dalam waktu dekat akan dilakukan penyegelan terhadap tower-tower yang izinnya telah kadaluarsa. Pengamanan ini sendiri akan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Minsel,” ujar Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) Minsel Lucky Gerungan, Rabu (5/9).
Lanjut dia, sebelum penyegelan tower dilakukan, pihaknya terlebih dulu melayangkan surat pemberitahun kepada pihak perusahaan atau pemilik tower tersebut.
“Surat pemberitahuan bahwa ijin mereka sudah lewat sudah kami layangkan ke pemilik tower, dan apabila tidak ada tindak lanjut dari pemilik tower kami akan bertindak dengan melakukan penyegelan,” tutup Gerungan. (dav)

Muhaimin: Pembangunan Menara BTS Telekomunikasi_Rentan_Kecelakaan_Kerja/1/Sosial_Budaya/Humaniora


Muhaimin: Pembangunan Menara BTS Telekomunikasi Rentan Kecelakaan Kerja
Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional
Sejak tahun 2006, telah lebih dari 15 orang pekerja tewas dan luka-luka akibat terjatuh, tersengat listrik, maupun tertimpa menara BTS
Jurnas.com | MENTERI Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar meminta pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) telekomunikasi harus memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

"Pembangunan dan pemeliharaan menara BTS telekomunikasi harus diawasi dengan ketat karena mengandung resiko kerja yang tinggi. Kecelakaan kerja di sektor ini harus diminimalisasi," kata Muhaimin Iskandar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesejatan Kerja Kemenakertrans, Ir Amri AK MM, saat membuka Sosialisasi pengawasan ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (25/9).

Muhaimin mengatakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi saat pembangunan maupun pemeliharaan menara BTS, pemerintah mengambil kebijakan khususnya berupa pemberdayaan Pengawas Ketenagakerjaan. "Tak hanya itu, Kemnakertrans pun telah menyusun Pedoman K3 pada Industri Telekomunikasi serta telah memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Jaring K3 Telekomunikasi (Jaring K3 Telkom)," kata Muhaimin.

Banyak kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat pembangunan menara BTS telekomunikasi tersebut. Sejak tahun 2006, telah lebih dari 15 orang pekerja tewas dan luka-luka akibat terjatuh, tersengat listrik, maupun tertimpa menara BTS

Muhaimin mengatakan, kasus-kasus kecelakaan kerja di sektor telekomunikasi ini antara lain disebabkan masih kurangnya pemahaman para pekerja dan perusahaan terhadap pelaksanaan K3. Selain itu, masih relatif sedikit jumlah perusahaan yang telah sertifikasi Sistim Manajemen K3.

“Untuk itu para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan mengambil inisiatif dan lebih serius dalam meningkatkan pelaksanaan K3 di tempat kerjanya masing-masing," kata Muhaimin.

Muhaimin pun menekankan perlunya pengaturan waktu kerja waktu istirahat dan pemberian jaminan sosial kepada tenaga kerja sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja pekerja.

Kemnakertrans Kawal Ketat Pembangunan Menara BTS


RAWAN KECELAKAAN KERJA,
Kemnakertrans Kawal Ketat Pembangunan Menara BTS
Selasa, 25 September 2012 | 23:52
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (tengah) meninjau para pekerja di PT Bogasari, Jakarta, 10 Maret 2011. Kunjungan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi ke pabrik tersebut dalam rangka mengecek peralatan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/Spt/11Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (tengah) meninjau para pekerja di PT Bogasari, Jakarta, 10 Maret 2011. Kunjungan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi ke pabrik tersebut dalam rangka mengecek peralatan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/Spt/11

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) akan melakukan pengawasan ketat terhadap pembangunan menara-menara menara base transceiver station (BTS) komunikasi di berbagai daerah karena rawan kecelakaan kerja.

"Pembangunan dan pemeliharaan menara BTS telekomunikasi harus diawasi dengan ketat karena mengandung risiko kerja yang tinggi. Kecelakaan kerja di sektor ini harus diminimalisir," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam sambutannya pada pembukaan Sosialisasi pengawasan ketenagakerjaan yang diwakili Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenakertrans, Amri di Jakarta, Selasa.

Muhaimin mengatakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi saat pembangunan maupun pemeliharaan menara BTS, pemerintah akan memberdayakan Pengawas Ketenagakerjaan dan menyusun Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Industri Telekomunikasi serta memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Jaring K3 Telekomunikasi (Jaring K3 Telko).

Saat ini di Indonesia terdapat 11 operator wireless dengan total 23 brands/produk dengan berbagai segmen pasar dan pada 2008, jumlah menara BTS di Indonesia telah mencapai 60.000 unit yang melayani 11 operator tersebut.

Satu menara BTS itu dapat melayani 2.318 pelanggan sehingga dalam lima tahun ke depan, industri seluler Indonesia diperkirakan membutuhkan 158.030 menara BTS.

Dalam pendiriannya, menara BTS mengalami banyak kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di banyak perusahaan dan sejak tahun 2006, lebih dari 15 orang pekerja tewas dan luka-luka akibat terjatuh, tersengat listrik, maupun tertimpa menara BTS.

Muhaimin mengatakan kasus-kasus kecelakaan kerja di sektor telekomunikasi itu antara lain disebabkan masih kurangnya pemahaman para pekerja dan perusahaan/pengusaha terhadap pelaksanaan K3, selain itu masih relatif sedikit jumlah perusahaan yang telah sertifikasi Sistem Manajemen K3.

Menakertrans juga menekankan perlunya pengaturan waktu kerja waktu istirahat dan pemberian jaminan sosial kepada tenaga kerja sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja pekerja/buruh. (ant/gor)

Bisnis Penyedia Menara BTS Berprospek Cerah di Tengah Euphoria Gadget Canggih

Bisnis Penyedia Menara BTS Berprospek Cerah di Tengah Euphoria Gadget Canggih
Senin, 24 September 2012 20:40 WIB
(Vibiznews - Business) - Dengan perkembangan pesat pasar smartphone, tablet dan beragam gadget berbasis mobile, perusahaan provider telekomunikasi dituntut untuk meningkatkan kemampuan teknologinya (24/09). Untuk mendukung tingginya traffic dan pemakaian gadget berbasis mobile, tampaknya perusahaan penyedia jasa provider harus bersiap diri untuk menerima tantangan tersebut.

Bagi perusahaan-perusahaan pemilik BTS tampaknya kenaikan jumlah pengguna gadget berbasis mobile akan membawa keuntungan yang luar biasa besar. Seperti yang kita ketahui bersama, gadget-gadget berbasis mobile umumnya menggunakan jasa wi-fi dan provider. Hal ini tentunya menuntut pengembangan jaringan yang lebih baik ke depannya.

CEO American Tower, perusahaan yang memiliki menara BTS dan infrastruktur nirkabel di AS, James Taiclet, menilai bahwa iPhone 5 akan menjadi tonggak transformasi dari perusahaan-perusahaan sejenis.

Euphoria iPhone 5, Gadget Teranyar Apple

Pada hari Jumat tanggal 21 September lalu dirilis perdana iPhone 5 yang telah lama ditunggu-tunggu. iPhone dijual di beberapa kota besar dunia seperti New York, London, Hong Kong, Tokyo, Sydney dan Singapura. Antrian pembeli yang ingin membeli gadget tersebut mengular di depan toko pengecer resmi Apple.

Apple sendiri melaporkan bahwa pesanan pre-order untuk iPhone 5 sebelum peluncurannya mencapai angka 2 juta unit. Perusahaan mengharapkan bahwa produk ini akan memcahkan rekor penjualan dari produk-produk Apple lainnya. Terbukti pada minggu pertama penjualan produk ini telah berhasil mencapai angka 5 juta unit. Pada minggu ini Apple mulai menjual iPhone 5 di 22 negara lain.

Antusias masyarakat pecinta Apple terhadap iPhone 5 boleh dibilang tidak tergoyahkan oleh apapun. Terbukti meskipun review yang kurang bergairah dari para ahli, terutama dengan adanya kesalahan pada kemampuan aplikasi peta di gadget tersebut, sama sekali tidak berimbas kepada surutnya animo masyarakat global untuk memburu produk tersebut.

James Taiclet berpendapat bahwa dengan aplikasi yang terdapat di dalam sistem iPhone 5 ini, masyarakat akan menuntut teknologi yang lebih baik dari penyedia jasa provider.

Lazimnya masyarakat saat ini masih mengandalkan jaringan wi-fi yang cukup stabil untuk menjalankan berbagai aplikasi di iPhone 5 seperti video chat dan Face Time. Akan tetapi masyarakat juga mengharapkan bahwa hal tersebut dapat dilakukan secara mobile, dan tidak mengandalkan wi-fi.

Potensi Pertumbuhan Perusahaan Penyewaan BTS di Indonesia

Di Indonesia sendiri tampaknya bisnis penyedia sewa jasa menara BTS ke perusahaan-perusahaan provider merupakan bisnis yang menjanjikan. Perusahaan provider di Indonesia bisa memiliki sendiri atau menywa menara BTS yang sudah tersedia. Pemerintah juga telah menurunkan anjuran menjalankan pemanfaatan infrastruktur bersama di industri telekomunikasi.

Hal ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan penetrasi layanan telekomunikasi seluler di Indonesia, seperti juga memberikan kesempatan bagi industri telekomunikasi untuk menurunkan biaya operasional dan mempercepat pengerjaan jaringan. Lebih jauh, pemanfaatan menara dan infrastruktur bersama lebih ramah lingkungan.

Perusahaan-perusahaan penyedia jasa penyewaan menara BTS juga memanfaatkan bursa saham untuk mendulang modal. Tercatat setidaknya ada tiga perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI dari sektor penyewaan BTS.

PT Inti Bangun Sejahtera, PT sarana Menara Nusantara dan PT Tower Bersama adalah tiga perusahaan penyedia dan pengelola menara telekomunikasi yang telah tercatat di BEI.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

Bantuan 14 Tower BTS dari Kementrian Kominfo untuk Kab Raja Ampat


BANTUAN 14 TOWER BTS DARI KEMENTERIAN KOMINFO UNTUK KAB. RAJA AMPAT

Oleh mcrajaampat
Selasa, 11 September 2012 | 09:48
+ Normal | -
Waisai_ Pada Kamis pagi TIM Survey dari Kementerian Komunikasi Dan Imformatika (KOMINFO) telah tiba di Kabupaten Raja Ampat dalam rangka melakukan Survey di 14 Titik (Lokasi) yang rencananya akan dibangun Tower BTS atas bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kominfo yang direncanakan terpasang di bulan ini dan dapat digunakan paling lambat akhir tahun 2012. Selain itu ada 2 Lokasi (titik) Tower BTS yang sebelumnya dibangun oleh Pemerintah Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dua tahun lalu, yakni di Kampung Warsambing Dan Kampung Rauki, dalam waktu tidak terlalu lama akan dioperasikan kembali. Dan kegembiraan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Raja Ampat yang sebelumnya dengan telepon seluler (Hand Phone) hanya bisa mendengarkan musik saja setelah diadakan Survey TIM KOMINFO di 14 titik (Lokasi) tersebut dan juga terkait dengan Program Pemerintah yakni Pembangunan Sarana Kominikasi di Kabupaten Raja Ampat, maka tidak lama lagi di 14 lokasi tersebut masyarakat bukan hanya dapat dengarkan musik saja tapi juga dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar, oleh karena itu marilah kita semua (Masyarakat raja Ampat) mari dukung dan doakan program ini karena ” semua ini dari kita dan untuk kita”. (MC RAJA AMPAT)

Pekerja Tower BTS XL Tewa Mengenaskan


Pekerja Tower BTS XL Tewas Mengenaskan
Selasa, 04 September 2012 - 20:41:58 WIB
PEKANBARU-Seorang pekerja pemasangan tower jaringan XL,Nono (32) warga asal Sumedang, Jawa Barat tewas mengenaskan dengan kepala pecah dan kaki patah patah. Saat memasang tower di Jalan Beringin, Gobah, Kecamatan Sail, Pekanbaru. Korban, jatuh dari ketinggian 20 meter, saat memasang jaringan telekomunikasi diatas ruko milik Fauzi Andalas bersama rekan rekannya Selasa (4/9) sore sekitar pukul 16.00 WIB itu.

Deni (32) Pengawas lapangan PT Cahaya Indo Pratama (CIP) sub kontraktor PT Corona, yang melakukan pemasangan sejumlah tower di wilayah Sumatera, kepada wartawan di TKP mengatakan, kami 5 orang pekerja dari perusahaan CIP melakukan pemasangan tower untuk jaringan seluler diatas ruko milik Fauzi. Dan eempat pekerjanya memasang besi tower. Nono (korban) sendiri waktu itu berada di puncak tower untuk memasang sambungan terakhir. Sedangka rekan korban Dedi (23), Nana (45), Usep (22) berada di bawah," ungkapnya.

Pada saat penyabungan tower terakhir dengan ketinggian 20 meter. Korban (Nono) yang sedang berada diatas puncak tower. Tiba tiba sambungan crand tower patah dan menghantam korban. Akibat hantaman besi tersebut, Korban yang tidak memasang safety (keselamatan kerja), langsung terjatuh ke lantai yang berada diatas ruko. "Kami semua crew langsung berlarian menghampiri korban untuk memberi pertolongan. Namun korban sudah tewas dengan kepala pecah dan kaki patah. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru," jelas Deni.

Kapolsek Limapuluh, Kompol Defrianto, kepada wartawan di TKP juga mengatakan, bahwa pihaknya Begitu mendapat laporan, langsung ke lokasi. Dan korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD. Selanjutnya kita akan memeriksa sejumlah saksi saksi dari rekan rekan korban," ujar Kapolsek.cher

25 Tower BTS di Minsel akan disegel


Minsel
25 Tower BTS di Minsel akan Disegel
Penulis : Redaksi, BeritaKawanua
 Rabu, 05 September 2012 11:22    Dibaca 192 kali    Komentar

AMURANG (BK): Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP), Kabupaten Minahasa Selatan, Lucky Gerungan, mengatakan, 25 bangunan tower BTS akan disegel karena tidak mengantongi izin. Namun, sebelum disegel pihaknya melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu.
 
Penyegelan tersebut, sambung dia, dilakukan Polisi Pamong Praja setelah berkoordinasi dengan Kepala Satuan (Kasat) Pol PP.
 
"Peringatan dan pemberitahuan bahwa ijin mereka sudah lewat, kalau sudah menyurat dan tidak ada tanggapan baru diambil tindakan," ujar Gerungan kepada beritakawanua.com, Rabu (5/9/2012)
 
Dia menjelaskan, pihaknya sudah dalam tahap awal rekapitulasi. Sampai saat ini ada 25 tower BTS lewat ijin dan tersebar di 17 kecamatan.
 
"Surat peringatan dan pemberitahuan bukan ditujukan pada provider seperti Telkomsel atau Komselindo. Tapi, ditujukan pada perusahaan yang membangun tower tersebut di antaranya, Hutsison, Mitra tell, Protelindo. Kendala kami semua perusahaan tersebut berada di luar Minsel dan mungkin akan memberikan peringatan dan pemberitahuan melalui fax," tukasnya.