Jumat, 21 Desember 2012

Telkomsel Ajak Jaga Fasilitas BTS

Telkomsel Ajak Jaga Fasilitas BTS
E-mail Email Berita
Cetak Print Berita
PDF PDF Berita
EDUKASI MANFAAT BTS: Telkomsel kemarin mengajak jurnalis Lampung mengenal manfaat keberadaan BTS bagi sarana komunikasi dan aktivitas masyarakat di samping Hotel Emersia Bandarlampung. FOTO HAYATULLAH
BANDARLAMPUNG – Keberadaan BTS (base transceiver station) sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Sebab, BTS merupakan salah satu infrastruktur pendukung seperti halnya jalan dan listrik. Adanya BTS di suatu daerah akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Baik ekonomi, sosial, budaya, keamanan, maupun pelayanan publik. Akses telekomunikasi akan membuka isolasi suatu daerah. Dan, infrastruktur seperti menara BTS menjadi ikon eksisnya masyarakat setempat.
Hal itulah yang mendasari Telkomsel mengajak jurnalis Lampung mengenal manfaat keberadaan BTS bagi sarana komunikasi dan aktivitas masyarakat di samping Hotel Emersia kemarin (17/12).
Head of ICT Network Management Sumbagsel Division Hafiddudin Triatmojo mengatakan, menjaga infrastruktur BTS merupakan tantangan bagi Telkomsel. Sebab, tak jarang perangkat BTS justru hilang. Perangkat BTS yang paling diminati di antaranya kabel feeder, baterai, kabel power, dan kabel grounding.
’’Jika terjadi kehilangan perangkat seperti feeder dan baterai, akan mengakibatkan akses komunikasi mati. Jadi, kalau BTS mati, masyarakat nggak bisa akses data dan komunikasi. Bahkan, bisnis pun akan terganggu,’’ jelasnya.
Tak terkecuali, mitra bisnis yang berjualan voucher sangat bergantung dengan akses internet. Begitu mati maksimal coverage-nya terganggu. Dalam sebulan terjadi 5–7 kasus pencurian kabel di Sumbagsel.
’’Artinya, satu provinsi di Sumbagsel satu kasus. Ini menunjukkan bahwa tingkat pencurian dari tahun ke tahun menurun,’’ klaimnya.
Jadi, lanjut dia, sasaran para pelaku yang tidak bertanggung jawab adalah lokasi tanpa pengawasan yang jauh dari kompleks perumahan. Meski angka pencurian Lampung tahun ini lebih kecil, tetap perlu disosialisasikan manfaat BTS ke masyarakat di wilayah pertambangan dan perkebunan. Sebab, semua kalangan akan menjerit jika perangkat BTS hilang.
’’Kami sudah melakukan antisipasi agar perangkat tidak hilang. Di antaranya dengan sistem keamanan tembok tinggi dipasang kawat serta penjaga. Namun, kebanyakan BTS sifatnya outdoor. Walau menggunakan sistem sekuriti, otomatis tetap bisa dicuri karena letaknya berada di pertambangan dan perkebunan yang jauh dari keramaian. Dan, Kotabumi, Lampung Utara, yang sering terjadi pencurian,’’ ungkapnya.
Dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab tersebut, semua kalangan dipastikan menjerit, baik masyarakat sebagai pelanggan maupun operator seluler sebagai penyedia layanan komunikasi tersebut. Sedangkan khusus Telkomsel mengalami kerugian mencapai Rp1 miliar (Januari–November 2012) untuk peremajaan baterai yang dicuri.
Manager Network Operation Telkomsel Branch Lampung Agus Munafi menambahkan, Telkomsel sangat menghargai peran serta masyarakat yang menjaga keamanan dan fasilitas BTS Telkomsel dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini, jumlah BTS di wilayah Sumbagsel sebanyak 5.600 yang terdiri BTS 2G dan 3G. Sedangkan khusus Lampung 1.700 BTS. Ketinggian BTS di Lampung bervariatif mulai 25, 42, 72, hingga 102 M. (hyt/c3/wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar