Senin, 24 Februari 2014

Tower Telekomunikasi Resahkan Warga

Jumat, 07 Feb 2014 09:11 WIB - http://mdn.biz.id/n/77635/
MedanBisnis - Medan. Puluhan warga Gang Madrasah, Jalan Danau Singkarak Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat resah. Pasal, diantara pemukiman warga saat kini dibangun towertelekomunikasi PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).
Tower yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan, selain membuat warga tidak nyaman, juga melanggar Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Komuikasi dan Informatika, Kepala Badan Koodinasi dan Penanaman Modal tahun 2009 tentang pedoman pembangunan dan penggunaan bersama menara telekomukasi.

Sebab dalam tata cara pembangunan menara salah satu syarat admisnitratifnya, mendapat persetujuan warga sekitar dalam radiussesuai dengan ketinggian menara. Namun faktanya, dalam pembangunan menara milik PT H3I, puluhan warga belum memberikan persetujuan.

Misalnya saja Dwi Simbolon, dimana rumahnya bersebelahan dengan tower yang direncanakan akan dibangun dengan ketinggian 30-an meter itu, hingga kini belum memberikan persetujuan. Sebenarnya tidak hanya Dwi yang keberatan, masih banyak warga lainnya yang protes.

Bentuk protes yang dilakukan warga ini sebenarnya sudah berlangsung sejak Desember lalu. Mereka meminta agar pembangunan tower ini dipindahkan dari tempat pemukiman warga. Namun belakangan hal ini membuat warga terpecah, setelah pihak PT H3I melalui warga yang melakukan sosialisasi bagi masyarakat. Padahal sedianya, masyarakat setempat hanya mengharapkan sosialisasi tersebut langsung dilakukan pihak pemilik tower. Tapi itu tidak dilakukan, justru masyarakat mengaku diancam oleh para pekerja.

"Kita sekarang ini menjadi tidak nyama lagi. Sekarang masyarakat sudah terpecah. Karena ada yang mendukung dan ada yang tidak,"kata warga lainnya, ketika ditemui di Gang Madrasah, Kamis (6/2).

Disebutkannya, untuk mendapatkan dukungan dalam pembangunan tower ini memang sudah ada pertemuan beberapa kali di rumah pemilik lahan yang dibangun tower tersebut serta di kantor kelurahan. Pertemuan yang dihadiri sekira 16 orang tersebut, tujuh diantaranya merupakan masyakat yang tinggal dengan mengontrak rumah. "Bukan warga asli semuanya dan rumah ada juga yang jauh dari pembangunan tower ini," timpal Dwi seraya mengharapkan pembangunan tower yang di bangun sejak awal Januari lalu, dihentikan.

Keresahan serupa dirasakan Dani warga setempat. Karena selain adanya kekhawatiran akan robohnya tower ini dapat mengancam keselamatan warga. Secara terpisah, Aan dari perwakilan PT H3I di Medan mengaku pihaknya sebenarnya sudah melakukan sosialisasi terhadap pembangunan tower tersebut. "Sudah disampaikan ke masyarakat,"katanya. Pihaknya juga mengaku sudah mengundang warga, namun undangan yang disampaikan dianggap tidak resmi. (ledi munthe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar