Rabu, 22 Januari 2014

Menara Telekomunikasi Perlu Dipantau

BTS
Menara BTS (IST)
JAKARTA (HN) – Darurat banjir di Indonesia mengancam kelancaran telekomunikasi. Kementerian komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menginstruksikan perusahaan telekomunikasi untuk secara intens memantau menara telekomunikasi (BTS).
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto mencontohkan rubuhnya sejumlah BTS yang sempat tidak berfungsi khususnya saat banjir bandang dan tanah longsor, Rabu (15/1) lalu.
“Sejauh ini belum ada laporan adanya infrastruktur yang terganggu. Namun para penyelenggara telekomunikasi harus tetap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk dari banjir di Jakarta dan sekitarnya yang masih mungkin terus berlangsung hingga beberapa minggu ke depan, termasuk  kemungkinan jika sampai ada  smelter BTS yang tergenang. Jika itu terjadi, BTS tak akan berfungsi,” kata Gatot di Jakarta, Minggu (19/1) .
Gatot juga meminta agar perusahaan telekomunikasi merespon secepatnya keluhan publik khususnya yang menyangkut kemungkinan buruk kualitas layanan telekomunikasi akibat bencana alam, baik yang yang langsung ditjukan ke posko bencana, call center maupun yang melalui pusat media, khususnya Twitter. Keluhan publik dapat dialamatkan ke @kemkominfo atau pun @gsdewabroto dan di-forward ke penyelenggara telekomunikasi.
“Ini untuk dapat segera secepatnya direspon  dan ditindaklanjuti. Baik diminta atau tidak diminta, perusahaan telekomunikasi melaporkan kepada Kementerian Kominfo secara rutin baik persoalan layanan yang terjadi, proses penanganan yang sedang berlangsung maupun kegiatan lain terkait di daerah-daerah yang terkena bencana alam,” ujarnya.
Khusus di Sinabung, kata Gatot, proses perbaikan BTS masih terus berlangsung di antaranya dengan pengiriman sejumlah genset agar layanan  tetap dapat dinikmati para pelanggan. Namun kendalanya ada beberapa BTS 2G dan 3G belum pulih sepenuhnya karena akses jalan ke lokasi beberapa BTS yang bermasalah masih belum bisa ditembus. Bahkan, ada site yang masih terendam banjir di Manado, Minahasa, Tomohon, dan sekitarnya.
Gatot menyarankan agar masyarakat menggunakan layanan SMS atau komunikasi data pada umunya sebagai alternatif komunikasi. “Beberapa penyelenggara telekomunikasi juga telah membantu kemudahan komunikasi di antaranya dengan telepon, SMS, dan internet  gratis untuk nilai tertentu hingga dua minggu berikutnya serta fasilitas komunikasi untuk team relawan. Demikian pula bantuan sosial berupa makanan, obat-obatan, pakaian kering, selimut,  pembalut, popok bayi dan kebutuhan pokok lainnya,” katanya. | Vini Mariyane Rosya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar