Rabu, 22 Januari 2014

Solusi Tunas Pratama Tambah 1.000 Tower di 2014


Jakarta - Perusahaan menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada 2014 akan kembali membangun 1.000 tower dengan nilai investasi sekitar Rp 1,5 triliun.
Pembangunan tower itu sama dengan yang dilakukan pada tahun ini.
"Mayoritas ada di Pulau Jawa," kata Presiden Direktur PT Solusi Tunas Pratama Tbk, Nobel Tanihaha rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Senin (9/12).
Dia mengatakan, biaya pembangunan tower pada tahun 2014 diperkirakan meningkat menjadi sekitar Rp 1,3-1,4 miliar per tower. Bandingkan dengan tahun 2013 yang biayanya hanya Rp 1-1,2 miliar per tahun.
Menurut dia, kenaikan ongkos pembangunan tower tersebut tak lepas dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sebagai gambaran, bisnis menara telekomunikasi sebagian besar masih menggunakan bahan baku yang didatangkan dari luar negeri. Imbas pelemahan rupiah, ongkos produksi dipastikan meningkat. "Kami berharap rupiah akan membaik di 2014," kata Nobel.
Menurut Nobel, dana pembangunan tower bersumber dari kas internal perseroan dan pinjaman perbankan. "Kita sudah punya pinjaman sebesar US$ 100 juta, tinggal kita tarik dari perbankan. Sedangkan sisanya dari kas internal kita," ucap Nobel.
Sebelumnya, pada akhir tahun lalu perseroan mendapat pinjaman perbankan senilai US$ 100 juta dengan lead Standard Chartered Bank dan DBS.
Nobel mengatakan, dengan pembangunan 1.000 tower pada tahun depan, maka perseroan dipastikan akan memiliki 3.900 tower pada 2014. "Sepanjang tahun ini, kita punya 2.900 tower. Jadi tinggal ditambah saja dengan tower yang akan kita bangun tahun depan," tutur Nobel.
Saat ini, klien terbesar Solusi Tunas Pratama adalah PT XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk.
Pada kesempatan itu, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menambah jajaran Dewan Direksi dan merubah posisi Dewan Komisaris. Perubahwan Dewan Direksi dan Komisaris baru.
Perseroan mengangkat Tommy Gustavi Utomo sebagai Direksi perseroan yang baru dan mengangkat Ludwig Indrawan sebagai Wakil Komisaris Utama Independen dari posisi sebelumnya yang berposisi sebagai Komisaris.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi SUPR yang baru:
Komisaris Utama: Jennivine Yuwono
Wakil Komisaris Utama Independen: Ludwig Indrawan
Komisaris: Thong Thong Sennelius
Komisaris Independen: Muhammad Senang Sembiring
Komisaris Independen: Erry Firmansyah
Direktur Utama: Nobel Tanihaha
Direktur: Eko Abdurrahan Saleh
Direktur: Juliawati Gunawan
Direktur: Yan Heryana
Direktur: Tommy Gustavi Utomo
Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo/FMB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar