Selasa, 02 Agustus 2011

Ratusan Warga Depok Tolak Menara Masjid Jadi BTS


TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ratusan warga RW 04, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat menolak pembangunan menara masjid sebagai base transceiver station (BTS).

"Para warga khawatir terjadi radiasi yang menganggu kesehatan serta gangguan siaran televisi," kata Sudaryatno, di Depok, Selasa (15/2/2011).

Selain itu dikhawatirkan juga nantinya akan marak penyiaran situs porno lewat BTS yang terpasang di menara masjid tersebut. "Sebaiknya pembangunan menara untuk BTS ini dikaji ulang," ujarnya.

Dia mengatakan program tersebut ditawarkan PT Global Indonesia Komunikatama (PT GIK) kepada pengurus Masjid Al Magfiroh, Jalan Mawar I, Depok Jaya.

Hal yang sama dikatakan Harsono, Sekretaris RT 07/04. Dia mengatakan bahwa warga di lingkungannya sudah sangat resah jika dilaksanakan pemasangan pemancar seluler di menara masjid.

"Para warga dengan tegas menolak rencana pembangunan menara tersebut," katanya.

Menurut dian rencana pembangunan menara seluler ini tidak disosialisasikan secara maksimal kepada warga, sehingga 70 persen warga kami menolak pembangunan menara.

Penolakan warga juga dikatakan Sutarto, Sekretaris RT06 RW04. "Banyak mudharatnya daripada positifnya, jadi warga banyak yang menolak," katanya.

Dia menjelaskan bahwa Masjid Al Magfiroh akan mendapatkan sumber dana dari pembagian hasil menara pemancar tersebut. Berdasarkan proposal yang ditawarkan PT GIK, tertera pembagian hasil 60 persen untuk masjid, 25 persen untuk pengelola perusahaan, 10 persen untuk PBNU, dan 5 persen untuk bagian pemasaran.

Dari bagi hasil tersebut sudah jelas bahwa masjid sudah dijadikan sebagai ajang komersil. "Jangan jadikan masjid sebagai ajang bisnis komersil," katanya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar