Kamis, 12 Maret 2015

2015, Investasi di Sektor Telekomunikasi Rp 52 T

Thu, 08/01/2015
2015, Investasi di Sektor Telekomunikasi Rp 52 T
FINANCIAL

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan, investasi di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT) tahun ini ditaksir mencapai US$ 4 miliar (Rp 52 triliun), atau hampir sama dengan tahun 2014.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan investasi tersebut berasal dari lima operator telekomunikasi di Indonesia yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT IndosatTbk, PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT 3 Indonesia.
"Untuk penyelenggaran jaringan saja dari lima operator tersebut sekitar US$ 4 miliar," kata Rudiantara belum lama ini.
Rudiantara berharap meski jumlah investasi hampir flat dari tahun sebelumnya, namun kontribusi dari sisi infrastruktur (jaringan) dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan industri telekomunikasi sebesar 7% hingga 10%. "Kami ingin adanya sharing dengan infrastruktur, tidak hanya tower dan perangkat. Kecuali frekuensi karena memang tidak boleh dishare, sehingga biaya secara industri semakin rendah dan daya beli masyarakat naik," kata inantan Komisaris Indosat itu.
Selain itu, Kemkominfo juga tidak berencana menerapkan kebijakan batas bawah (floorprice) untuk mengantisipasi perang harga (price war) antar operator telekomunikasi ke depan, sejauh harga tersebut tidak menurunkan kualitas layanan yang diberikan.
"Memang masih ada operator yang menjual data di bawah harga pasar, kami tidak akan menerapkan floor price karena ini juga tidak bagus untuk kompetisi, Konsumen jadi punya pilihan. Asalkan ituk tidak mendetoriate (menurunkan) kualitas layanan, jual rugi kan selalu dikesankan begitu," kata dia.
Telkom Masih Terbesar
Lebih lanjut, menurut Rudiantara, investasi sektor telekomunikasi paling banyak berasal dariTelkom, yakni sekitar 40-45% dari total investasi di sektor telekomunikasi. Total belanja modal (capital expenditure/capex) BUMN telekomunikasi itu mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 20 triliun pada 2015. Selain untuk membangun jaringan, dana capex itu disiapkan utnuk mengakuisisi menara telekomunikasi milik PT XL Axiata.
Sedangkan PT XL Axiata Tbk menyiapkan belanja modal sebesar Rp 7 triliun pada 2015. Angka itu sama dengan tahun ini. Presiden Direktur dan CEO XL Hasnul Suhaimi mengatakan,dana capex itu sebagian besar (90%) dialokasikan untuk ekspansi jaringan, termasuk pembangunan kabel serat optik.
XL juga bakal terus menggenjot layanan data, salah satunya pengembangan teknologi long term evolution (LTE) atau dikenal dengan istilah 4G di pita frekuensi 1.800 Mhz. XL menargetkan bisa mengkomersialkan layanan LTE pada kuartal III-2015.
Sementara itu, Indosat menyiapkan belanja modal sebesar Rp7-7,5 triliun pada 2015, menurun jika dibandingkan alokasi tahun ini yang mencapai Rp 8 triliun.
Banyaknya program modernisasi jaringan yang rampung tahun lalu menyebabkan penurunan alokasi capex tahun depan. "Capex yang terpakai tahun ini kemungkinan sekitar 85% dari target," kata Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli.
www.tender-indonesia.com menyediakan info proyek terbaru di sektor migas,  tambang,  kelistrikan,  infrastruktur,  kapal laut,  manufaktur,  petrochemical,  telekomunikasi,  keuangan,  dan lain-lain.    
Untuk mendapatkan info detail ratusan proyek setiap hari,  anda dapat mendaftar menjadi member (PREMIUM dan GOLD)
Untuk berita terkait proyek dalam edisi bahasa inggris, maka anda dapat melihat diibitpindonesia.blogspot.com

Untuk mendapatkan info petunjuk cara dan tips menang tender, anda dapat melihat di
caramenangtender.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar