Kamis, 12 Maret 2015

Munas ASPIMTEL Usulkan Keseragaman Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Munas ASPIMTEL Usulkan Keseragaman Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi


Jakarta
, 11 Juni 2014 – Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL) hari ini mengadakan Munas 2014 yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh perusahaan-perusahaan penyedia menara telekomunikasi,operatorregulator, dan perbankan. Agenda Munas ASPIMTEL 2014 ini adalah pemilihan dan pelantikan pengurus baru ASPIMTEL, serta diskusi peningkatan kemitraan antara penyedia menara, operator, regulator, dan perbankan.
Munas ASPIMTEL 2014 ini telah melantik Bpk. David Bangun, yang merupakan CEO dari PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) sebagai Ketua Umum ASPIMTEL. “ASPIMTEL akan terus berupaya untuk mengoptimalkan perannya dalam industri baik dalam memberikan usulan-usulan dan langkah-langkah demi kemajuan industri. Dengan kepengurusan yang baru ini diharapkan dapat menjadi pembaruan dan terus meningkatkan peran dan fungsi asosiasi ini.” Ujar ketua umum ASPIMTEL yang baru.
Dalam laporan kepengurusan sebelumnya, Ketua Umum ASPIMTEL Periode sebelumnya, Bpk. Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa saat ini anggota ASPIMTEL telah memiliki lebih dari 30.000 menara diseluruh Indonesia, dari Sabang sampai merauke di lebih dari 430 Kabupaten/Kota di Indonesia, yang merupakan infrastruktur pendukung terselenggaranya layanan telekomunikasi di wilayah Indonesia yang diselenggarakan oleh para operator telekomunikasi seluler.
Dalam diskusi peningkatan kemitraan, ASPIMTEL juga berharap dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah dalam pembangunan daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa saat ini pengusaha menara mengalami kendala atas perijinan-perijinan terkait dengan menara. Munculnya berbagai macam perijinan yang tidak relevan dan cenderung bertentangan dengan peraturan perundang-undangan diatasnya, proses pengurusan yang lama dan menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi, serta adanya pungutan retribusi pengendalian menara telekomunikasi sebagai adanya implementasi UU No.28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah merupakan permasalahan-permasalahan dalam kaitan dengan Pemerintah Daerah dan Menara, sementara pengusaha menara belum merasakan dampak yang signifikan dari adanya pungutan daerah tersebut. “Idealnya dengan adanya retribusi pemerintah daerah, maka ada fasilitas yang kami dapatkan sebagai dampak dari adanya retribusi tersebut. Misalnya adanya petugas pengawas menara yag bertugas melakukan pengecekan menara-menara telkomunikasi secara berkala agar tetap sesuai dengan ketentuan dan tidak membahayakan bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya petugas tersebut maka pengawasan terhadap menara-menara telekomunikasi menjadi lebih tertib dan objektif.” Ujar Trenggono
Menara telekomunikasi diharapkan dapat menjadi multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi regional. Karena penambahan menara telekomunikasi baru tentunya seiring dengan bertambahnya penempatan BTS oleh operator telekomunikasi. Hal ini untuk mendukung kelancaran berkomunikasi serta menunjang kemudahan aktivitas masyarakat.
Munas Aspimtel yang dijalankan secara regular ini dihadiri oleh perusahaan-perusahaan penyedia menara, operator, regulator, dan perbankan. Munas ASPIMTEL berupaya untuk menjaring anggota-anggota baru perusahaan penyedia menara.

Mengenai Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi :
Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL) adalah Asosiasi yang mewadahi anggotanya yang bergerak dalam bidang pengembang infrastruktur menara telekomunikasi dan memberikan pelayanan bagi kepentingan operator telekomunikasi, pemerintah serta masyarakat sebesar-besarnya dalam menghadapi era globalisasi dengan memanfaatkan jaringan infrastruktur menara yang tersedia. ASPIMTEL didirikan pada 20 April 2005, dan saat ini sebanyak 27 perusahaan penyedia menara telah tergabung dalam ASPIMTEL, dengan total menara yang dimiliki oleh anggota yaitu sebanyak 20.472.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar