Kamis, 15 September 2011

Warga Lawe-lawe Jengkel

PENAJAM-Pada Senin (25/4) pukul 09.00 wita, puluhan warga RT 6 dan RT 8 Kelurahan Lawe Lawe Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan aksi demo berkaitan dua tower Base Transceiver Station (BTS) milik dua operator selular yang berada tepat di depan Kantor Kelurahan Lawe Lawe.
Warga yang berjumlah sekitar 30 orang tadi menuding dua tower BTS tersebut menjadi tempat transfer petir setiap kali ada perubahan cuaca yang disertai petir. Warga juga mengaku terancam setiap ada petir yang masuk hingga kedalam rumah, bahkan tak sedikit barang elektronik yang rusak parah akibat petir tersebut.
Kepada Balikpapan Pos, Budi Santosa (36) mengatakan kerusakan rumah juga dialami warga seperti retak-retak dinding, keramik yang terangkat secara tiba-tiba bahkan ada plafon milik warga yang lepas akibat petir yang masuk. “Akibat itu warga mengancam akan merobohkan tower BTS jika pihak operator selular tidak mengambil langkah cepat,” ungkap Budi Santosa.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lawe Lawe, Saini Alianoor (40) mengatakan bahkan ada warga yang harus dibawa ke Rumah Sakit karena pingsan tersambar petir. “Kami sudah berulangkali melapor pada dua operator selular tersebut, namun setelah cukup lama barulah hari ini mendapat respon,” ujar Saini Alianoor
Ditambahkan Saini Alianoor, sejak penangkal petir sempat dicuri oleh pencuri yang ditangkap oleh warga keadaan rumah penduduk tak lagi aman, ditambah pada Minggu (27/2) yang lalu hujan petir terjadi hingga masuk dan merusak rumah warga.
“Saat ini terhitung ada 50 rumah yang menderita kerugian materiil maupun in materil akibat petir itu,” kata Saini.
“Jika ditotal ada sekitar 10-an televise yang rusak, bahkan ada laptop kulkas hingga posel warga rusak akibat kejadian ini, kami hanya meminta pihak Telkomsel dan Indosat untuk segera mengganti kerugian yang dialami warga kami,” kata Saini.
Sementara itu salah satu pihak selular, Sugiarto menyatakan pihaknya akan bertanggungjawab jika memang terbukti yang menjadi penyebab petir yang masuk ke rumah puluhan warga disebabakan oleh tower BTS miliknya.
“Kalaus sesuai regulasi bahkan pemeriksaan Tower BTS kami telah sesuai dengan regulasi keamanan, namun kami tidak melihat ini tower milik siapa dan punya siapa, kami tetap akan bertanggung jawab mengenai tuntutan kerugian yang diminta oleh warga,” pungkas Sugiarto dalam pertemuan yang difasilitasi Camat Penajam, Kharuddin didampingi pihak kelurahan Lawe Lawe.(log)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar