Selasa, 03 Desember 2013

Bisnis Menara di Indonesia Masih Cerah


Kamis, 14 November 2013 | 12:30
Seorang pekerja menggunakan ponsel saat menaiki bangunan menara di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto ilustrasi: Investor Daily/ANTARA FOTO/Andika Wahyu/pd/13.Seorang pekerja menggunakan ponsel saat menaiki bangunan menara di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto ilustrasi: Investor Daily/ANTARA FOTO/Andika Wahyu/pd/13.


JAKARTA- Bisnis menara di Indonesia masih cerah meski ada konsolidasi antara XL dan Axis yang dikhawatirkan memicu efisiensi dari sisi pembangunan infrastruktur.

"Bagi penyedia menara adanya konsolidasi antara operator itu hal yang sehat. Memang, dalam jangka pendek terkesan akan ada efisiensi di mana BTS yang saling tumpang tindih seolah-olah tak terpakai. Tetapi di jangka panjang justru ini bagus bagi ekosistem," ujar Presiden Direktur Tower Bersama Infrastructure Tbk Herman Setya Budi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, dengan adanya konsolidasi maka kondisi industri seluler akan lebih sehat yang berujung pada penawaran tarif lebih mendatangkan margin yang bisa dikembalikan dalam bentuk peningkatan kualitas layanan dengan membangun infrastruktur.

Ia menambahkan, dalam kondisi jangka pendek pun perusahaan menara masih mendapatkan pertumbuhan pendapatan karena operator terus meningkatkan kualitas layanan.

"Kami terus mendapatkan permintaan untuk membangun kapasitas infill di Jawa, sementara di luar Jawa itu membangun menara. Hingga semester pertama 2013 belanja modal sudah terserap Rp1,2 triliun," ungkapnya.

Melihat momentum
Sebelumnya, Analis RHB OSK Securities, Jeffrey Tan mengatakan bahwa operator yang masih memiliki menara harus pintar melihat momentum yang ada agar pemisahan pengelolaan aset non inti dan bisnis inti bisa menjadi maksimal.

"Dengan melepas aset menara telekomunikasi kepada perusahaan pengelola menara independen, operator telekomunikasi bisa mengefisienkan penggunaan belanja modal hanya untuk peningkatan layanan produk. Sedangkan perusahaan menara akan diuntungkan dengan potensi peningkatan rasio penyewaan per menara dalam satu wilayah (co-location ratio)," jelasnya. (gor/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar