BANDUNG, (KC) -
Warga yang merasa terganggu oleh keberadaan tower BTS salah satu operator telekomunikasi di RT 03 RW 01 Kelurahan Cisaranten Wetan, Kecamatan Cinambo, mengaku belum mengetahui hasil pertemuan pada Kamis(22/8) antara BPPT Kota Bandung, pemilik tower, beserta sejumlah pihak terkait lainnya.
Salah satu warga Nurhayati, yang rumahnya tepat berada di samping tower, hanya mengetahui jika pertemuan serupa akan kembali digelar pada Selasa(27/8) mendatang. "Belum, belum ada kabar. Padahal katanya pertemuan sudah dilakukan, tapi hasil seperti apa kami tidak tahu," katanya yang dihubungi, Jumat (23/8).
Ia mengaku sangat menunggu hasil pertemuan tersebut dan sangat berharap dapat segera ditemukan solusi terkait permasalahan yang dialami dia bersama sekitar 56 warga lainnya yang merasa terganggu oleh keberadaan tower BTS salah satu operator tersebut.
Mengenai keberatan warga itu yakni karena suara bising yang berasal dari salah satu mesin di tower tersebut. Pasalnya, suara yang hampir tidak pernah berhenti itu terdengar keras.
"Hampir tidak pernah berhenti. Paling berhenti lima menit, setelah itu nyala lagi lama, berhenti lagi lima menit, terus nyala lagi. Terus saja seperti itu," keluhnya.
Fenomena itu dialaminya sejak 2012 lalu. Sejak saat itupun, dia bersama warga lainnya melakukan protes kepada pihak terkait. Namun, hingga saat inibelum ada penyelesaian sama sekali.
Sehingga, tambah dia, sejak Juni kemarin pihaknya melakukan penyegelan terhadap tower tersebut. Penyegelan berupa penggembokan pintu tower dilakukan sebagai bentuk protes. "Tapi kami tidak sampai merusak dan menghentikan aktivitas mesin di tower. Tetap menyala hingga saat ini," tambahnya.
Lebih jauh dia katakan, tower tersebut berdiri sejak enam tahun lalu. Pada awal berdirinya, tidak ada masalah apapun yang dirasakan ia bersama warga lainnya. Perizinan tower di awal pun tidak ada masalah. Pada 2007 silam saat pertama kali tower tersebut dibangun, dia bersama warga lainnya tidak mempermasalahkan dan memberi izin.
"Namun, ketika mesin-mesin baru mulai berdatangan, kenapa tidak meminta izin dulu kepada kami. Terlebih kali ini benar-benar mengganggu, karena suara keras yang terus terdengar," singkat Nurhayati yang mengaku tidak mengetahui peruntukan mesin BTS tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar