Selasa, 17 Desember 2013

Operator Diminta Persiapkan Layanan Natal dan Tahun Baru

JAKARTA - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengimbau para penyelenggara layanan telekomunikasi (operator telekomunikasi) untuk mengantisipasi peningkatan trafik layanannya menjelang perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014. Lonjakan trafik telekomunikasiu diprediksi akan terpusat pada pusat-pusat wisata, baik wisata alam, belanja, maupun sentra kuliner.
Dalam pengumuman di situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, BRTI memperkirakan terjadinya peningkatan trafik layanan voice, SMS, dan data. Untuk itu, operatordiimbau untuk meningkatkan kualitas seluruh layanan tersebut. 
Ridwan Effendi, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, mengatakan pihaknya juga akan mendukung antisipasi tersebut dengan menyediakan contact center sebanyak 159 gerai. BRTI akan terus memantau kualitas layanan para operator. Lonjakan trafik diprediksi akan terpusat pada pusat-pusat wisata, baik wisata alam, belanja, maupun sentra kuliner. 
Operator diminta membuka contact center selama 12 hari dan 24 jam penuh sejak 22 Desember 2013 hingga 2 Januari 2014. Penyediaan contact center tersebut juga harus disosialisasikan kepada seluruh pelanggannya. 
"Lonjakan setiap tahun itu cukup besar. Untuk lokasi tertentu, kenaikannya bisa lebih dari 100 persen. Maka itu, lokasi dengan trafik yang ramai perlu dipasang stasiun pemancar mobile atau combat supaya bisa meminimalisasi kemungkinan sistem down seperti tahun lalu," katanya, kepada Finance Today, Senin. 
Imbauan ini biasanya diumumkan jelang akhir tahun, dan pihak BRTI akan mengundang pihak operator telekomunikasi. Namun, BRTI sengaja mengumumkan lebih awal agar operator telah menyiapkan alokasi dana untuk infrastruktur telekomunikasi pada sarana transportasi publik, seperti jalur kereta api. 
Ridwan menambahkan, untuk layanan chatting melalui BlackBerry Messenger pada handset BlackBerry, tidak ada imbauan spesifik seperti sebelumnya. Apabila terjadi gangguan layanan atau sistem down, hal itu akan menjadi tanggung jawab operator setempat. 
"Jika sistem BBM down itu memang tanggung jawab pihak BlackBerry. Tetapi, jalannya itu tanggung jawab opetator setempat. Mereka saat ini tak ubahnya seperti penyelenggara instan messaging,"  tambah dia.
Selain itu, pemerintah juga mulai menyosialisasikan jalur mudik Lebaran pada 2014. Apabila selama ini pengecekan jaringan hanya terpusat pada jalan raya, pada 2014, pengecekan akan ditambahkan pada jalur kereta api, terutama jalur Jakarta–Surabaya, Surabaya–Bandung, dan Bandung–Jakarta. 
Pihaknya meminta para operator telekomunikasi untuk melakukan evaluasi kesiapan layanan dan infrastruktur di sepanjang jalur tersebut. Menurut Ridwan, sosialisasi dilakukan saat ini agar layanan kepada pelanggan lebih maksimal. 
Operator juga diminta untuk menyediakan indoor coverage di stasiun-stasiun besar jika diperlukan. Karena, pemerintah sedang melakukan pembangunan transportasi cepat massal (MRT) di Jakarta dan sekitar, operator juga diminta untuk mempersiapkan layanan telekomunikasi pada jalur dan terowongan bawah tanah untuk menjaga ketersambungan layanan.  (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar